Saturday, February 23, 2008

Bahasa Cinta



Ibuku bukanlah orang yang berpendidikan tinggi, atau orang yang
menguasai banyak hal dan berbicara dalam banyak bahasa. Itu menurutku,
tidak penting. Sebab ada satu hal yang membuat ia menjadi sangat
istimewa, satu hal yang sering lalai ku sadari: ia menguasai bahasa
cinta.

Tetapi itu tidak berarti ibuku berbicara tentang cinta padaku secara
verbal. Ibuku juga tak pernah secara langsung menyatakan bahwa ia
sayang padaku atau ia sungguh2 mencintai aku. Dan ku kira, ini pasti
dikarenakan latar belakang budaya timur yang tidak lazim mengenal
pengungkapan perasaan secara verbal.

Tetapi ketika ia dengan segera menyiapkan sepiring nasi ketika ia tahu
aku hendak makan dan itu ia lakukan tanpa menanti permintaan atau
persetujuan dariku (dan jujur saja, kadang2 ini membuatku risih karena
aku merasa diperlakukan seperti anak kecil). Atau setiap pagi ia
bangun paling awal untuk menyiapkan sarapan untuk kami sekeluarga,
menyiapkan dan membawakan makanan kecil ketika aku sedang asyik
menonton tv, aku tahu, ia sedang berbicara bahasa cinta melalui itu
semua. Ia sedang berbicara padaku tentang kepeduliannya, tentang cinta
dan rasa sayangnya padaku.

Akan halnya ayahku, tidak berbeda jauh. Meskipun harus ku akui
terkadang aku merasa benci setengah mati terhadapnya, terhadap
kekeraskepalaannya, kecenderungannya untuk mencari kambing hitam dan
ketidaksportifannya, aku tahu, ia pun menguasai bahasa cinta pula.

Ia memang tidak pernah menyiapkan sarapan atau menyediakan nasi
untukku, tetapi ia menunjukkan rasa cintanya sebagai seorang ayah,
sebagai seorang kepala keluarga: ia selalu siap membantu aku tanpa aku
harus memintanya terlebih dahulu.

Ibu dan ayahku manusia2 penyayang, yang tahu bagaimana menggunakan
bahasa cinta.

Meskipun terkadang-sebagai manusia biasa-kami melakukan kesalahan atau
saling menyakiti hati masing2 dan membuatku lalai menyadari arti
penting mereka, aku berusaha untuk mengingat setiap kata dari tindakan
mereka: setiap kata dari bahasa cinta yang mereka curahkan padaku.

Chuang 031001
"Bila seseorang tak dapat menemukan kebahagiaan
di dalam dirinya sendiri, maka ia tak akan menemukannya
di mana pun juga."

Friday, February 22, 2008

Bayangkanlah Bila Aku Tak Setia




"Bayangkanlah bila aku tak setia"
Seketika wajah istriku memerah ketika pernyataan itu kuungkapkan tadi malam. Ada getar kemarahan yang siap menyemburat dari rona wajahnya, namun ia masih mencoba menahannya. Belum selesai tarikan nafasnya yang kesekian setelah
pernyataan itu, ia langsung membalikkan badannya memunggungi aku. Aku
tersenyum, "berhasil" pikirku.

Ya, aku berhasil membuatnya semakin sayang kepadaku. Anda bisa saja
melakukan hal yang sama (jika berani) untuk membuat sayang dan cinta
pasangan Anda tetap bergelora sepanjang masa. Memang, pernyataan itu bisa
berimplikasi ketika Anda tak segera mengklarifikasinya. Seperti kejadian
malam itu, setelah berbalik dan memunggungi, aku biarkan ia melakukan hal
itu selama ia mau. Karena aku tahu, di benaknya terngiang-ngiang
kata-kata: "bayangkanlah bila aku tak setia" dan dimatanya, hanya diriku
yang singgah disana.

Dan itu terbukti, setelah beberapa saat kupikir ia tidur dan bersikap masa
bodoh dengan ungkapanku yang aneh itu, ternyata ia tidak bisa memejamkan
mata dan terus memikirkan kata-kata itu. "Dik ., abangkan cuma bilang,
bayangkan . dan itu belum tentu terjadi. Abang belum melanjutkan
pernyataan berikutnya"

Dan benar, selang satu jam dari pernyataan pertama, aku ucapkan pernyataan
kedua, "Bayangkanlah dik, bila Abang mendahului adik menghadap Allah".
Serta merta ia berbalik dan memelukku erat, beberapa tetes air bening
keluar dari sudut matanya yang cantik. Maaf, aku tidak bisa menceritakan
kepada Anda tentang kehangatan cinta dan sayang malam itu, jika Anda tak
melakukannya sendiri. Yang jelas, aku berhasil melakukan satu terapi yang
tepat untuk tetap membuat istriku sayang dan cinta kepadaku.

Bagaimana dan mengapa hubungan dapat berlangsung dan dapat gagal? Secara
sederhana dapat dijelaskan, Anda tidak dapat menghargai apa yang Anda
anggap sebagai sesuatu yang memang sudah semestinya Anda miliki. Inilah
sebabnya mengapa orang-orang tidak merasa berbahagia dengan kehidupan yang
mereka miliki. Mereka selalu menginginkan lebih banyak tapi tidak pernah
bersyukur terhadap apa yang mereka miliki. Dan apabila Anda tidak
mensyukuri apa yang Anda miliki, Anda akan mulai beranggapan bahwa hal itu
memang sudah semestinya Anda miliki. Apabila Anda memiliki anggapan yang
demikian, maka Anda tidak lagi menganggap berharga apa yang Anda miliki.
Dan apabila Anda tidak menganggap berharga apa yang Anda miliki, Anda
tidak dapat menikmati apa yang Anda miliki.

Hal yang sama juga berlaku dalam setiap hubungan. Dalam hal ini, bagi Anda
pasangan suami istri, apabila pasangan Anda menganggap Anda sebagai orang
yang memang sudah semestinya ada, maka dia tidak akan menganggap Anda
sebagai orang yang berharga dan dia akan mulai mencari orang lain. Contoh
sederhana, misalkan saja Anda pergi ke dokter, dan dokter mengatakan bahwa
Anda akan kehilangan pendengaran, barangkali Anda akan segera menyadari
bahwa suara indah istri Anda tak akan pernah lagi terdengar. Itu baru
pendengaran, bayangkanlah jika tidak sekedar pendengaran yang hilang,
misalnya, penglihatan atau bahkan pasangan Anda pergi untuk selamanya.

Ada sebuah pesan Nabi agar kita senantiasa mengingat 5 hal sebelum
datangnya 5 hal yang lain, yakni sehat sebelum datangnya sakit, muda
sebelum tua, kaya sebelum miskin, waktu lapang sebelum kesempitan tiba dan
hidup sebelum mati. Pesan Nabi itu senantiasa mengingatkan kita bahwa rasa
bersyukur kita akan muncul ketika diingatkan bahwa apa yang kita anggap
sebagai sesuatu yang sudah semestinya kita miliki itu sesungguhnya belum
tentu kita miliki (selamanya). Anda tidak bisa menganggap sesuatu yang
sudah Anda miliki saat ini sebagai hal yang tidak mungkin terpisah dari
Anda, karena setiap saat, semua yang Anda miliki itu dapat saja hilang dan
berpisah.

Anda pernah cemburu? Atau pasangan Anda cemburu? Jangan khawatir, karena
itu justru akan semakin mengeratkan hubungan Anda. Apabila Anda atau
pasangan Anda sedikit mengkhawatirkan hubungan Anda, ini artinya bahwa di
dalamnya ada unsur keraguan, sehingga kekhawatiran ini tidak akan
menghilangkan keangkuhan dan tidak bersyukur. Untuk itu, Anda perlu
menciptakan unsur ketidakpastian agar Anda tidak kehilangan kasih sayang
untuk lebih mengeratkan hubungan.

Tanpa adanya unsur keraguan akan muncul perasaan bahwa "Anda akan selalu
ada". Apabila perasaan seperti ini muncul, maka pasangan Anda tidak akan
lagi menganggap bahwa Anda orang yang luar biasa, sehingga hilanglah
penghargaannya kepada Anda. Jika pasangan Anda sudah menganggap bahwa Anda
memang sudah semestinya ada, padamlah perasaan kasih sayang. Tapi jangan
takut, dalam waktu sedetik Anda dapat menghidupkan kembali perasaan sayang
dan hubungan akan (semakin) menjadi erat dengan cara memperkenalkan unsur
keraguan.

Satu kesalahan yang sering kita lakukan dan sangat disayangkan, ketika
kita merasa tidak aman terhadap sebuah hubungan, kita justru lebih
memperparahnya dengan menegaskan bahwa Anda selamanya miliknya, sehingga
hilanglah unsur keraguan yang menyadarkan bahwa Anda tidak selalu mesti
ada. Sepintas sih, setiap pasangan yang diberi kata-kata penegasan, bahwa
Anda miliknya selamanya, akan tersenyum. Padahal kalau mau direnungi lagi,
hal itu jelas merupakan kesalahan yang lumayan fatal. Inilah fakta tentang
karakter manusia. Jadi, jika ingin terus disayang dan dicinta, ingatkanlah
selalu pasangan Anda agar senantiasa menganggap bahwa setiap saat dia bisa
saja berpisah dan kehilangan Anda. Berani mencoba? Hmmm.


7 Keajaiban Dunia

 

Sekelompok pelajar kelas geografi belajar mengenai
"Tujuh Keajaiban Dunia."
Pada akhir pelajaran, pelajar tersebut di minta untuk
membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan
"Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa
ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi:

1) Piramida Besar di Mesir
2) Taj Mahal
3) Grand Canyon
4) Panama Canal
5) Empire State Building
6) St. Peter's Basilica
7) Tembok China

Ketika mengumpulkan daftar pilihan,
sang guru memperhatikan seorang pelajar,
seorang gadis yang pendiam,
yang belum mengumpulkan kertas kerjanya.
Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia
mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab,
"Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya."
Sang guru berkata,
"Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki,
dan mungkin kami bisa membantu memilihnya."

Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca,
"Saya pikir Tujuh Keajaiban Dunia adalah:

1) Bisa menyentuh
2) Bisa mencicip
3) Bisa melihat
4) Bisa mendengar

Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan...

5) Bisa merasakan
6) Bisa tertawa
7) Dan bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika.
Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada
eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban"
sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan
lakukan untuk kita, menyebutnya sebagai "biasa".
Semoga Anda hari ini diingatkan tentang segala hal
yang betul-betul ajaib dalam kehidupan Anda.

Sumber: Utami Henrica S.

....

The times up
You left me alone, for forever
Although, until now I can’t let you go
But, may be someday I’ll understand

I know, you didn’t it happen
But how, we can’t stopped it
You’ve promised to me, not to let me alone again
I have to pass my way alone, without you

I want to have a long night, which I can have a dream
A dreams with you, a world which we can life forever and together
May be it’s impossible, but I’ll wish it
I know that you never say bull shit…



..i'm a taler

TRAGEDI JODOH…
Setiap manusia diciptakan berpasang- pasangan. Idealnya begitu. Tapi bagaimana denganku? Apakah Aku termasuk orang yang gagal dalam hidup ini, karena tak punya pasangan?! Pertanyaan itu selalu menghantui keseharianku. Aku adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Ayahku adalah suami keempat dari Ibuku, konon Ayah menikah dengan ibuku atas izin dari istri pertamanya, karena dia tidak bias mengandung. Sedangkan Ibuku adalah istri ketiga dari Ayahku, setelah istri kedua Ayah meninggal karena kecelakaan pesawat. Sedangkan ibu manikah dengan ayah karena keadaanlah yang memaksa. Suami pertama Ibu meninggal karena usianya yang sudah lanjut. Suami kedua tenggelam di laut Banda dan jasadnya tidak ditemukan. Oh iya suami kedua Ibu bekerja sebagai kapten kapal laut. Suami yang ketiga masih hidup, Ibu berpisah dengannya karena perbedaan prinsip.
Minggu ini adalah hari ultahku yang ke-29, dan juga merupakan hari perjodohanku yang ke-15. Sebenarnya bukan inginku untuk mengikuti perjodohan. Tetapi mengingat paksaan, usaha, dan keinginan dari ayah dan kakak-kakakku, apa boleh buat! Seperti biasa calon- calon yang dipilih oleh Kak Ryan selalu yang itu- itu melulu. Anak dari pejabat atau paling tidak dari golongan yang sedrajat. Pekerjaan dan hidupnya haruslah lebih mapan dariku. Soal criteria yang kuberikan tak pernah ditanggapi oleh Kak Ryan.”Memangnya yang mau nikah itu sebenarnya siapa?”jengkelku harus mau menuruti kehendak orang tua. “Tetapi...tidak untuk hari ini. Hari ini Aku ingin menolak!”pikirku dalam hati.Akhirnya Aku mengatakan semuanya, semua yang ada di hatiku selama ini, semuanya yang seharusnya kukatakan sejak awal.”Tidak Yah, Kak, Ibu!Aku tidak ingin lagi dijodohkan! Dari dulu Aku tidak suka, tidak ingin. Apakah kalian tidak sadar juga, selama ini Aku selalu gagal dan jauh dari jodoh karena perbuatan kalian, tindakan seenaknya dan terlalu memaksa yang telah kalian lakukan.!Coba kalian pikir, apa kekuranganku?!Aku tidak kekurangan sesuatu apapun. Tapi tak seorangpun mau melirikku, karena takut, takut ditolak oleh keluargaku, takut karena standar yang kalian berikan terlalu tinggi. Dengar, yang kuinginkan hanyalah cinta, Aku ingin memilih cintaku sendiri, mengejar jodohku sendiri.” Dengan nada tinggi Aku menjelaskan panjang lebar di depan seluruh anggota keluargaku, termasuk pelayan- pelayan rumahku. Tak sadar, air mataku pun jatuh tak tertahankan, menyadari semua yang telah kukatakan terlalu berlebihan. Tiba- tiba Ibu terkena serangan jantung, tak seorangpun berani berkata, apalagi memarahiku. Semua orang panik, “Panggil dokter!”teriak Kak Santy. Tapi terlambat, Ibu sudah pergi. “Apa yang telah kaulakukan key?!”tanyaku kepada diri ini.
Senin siang tepatnya jam 14.00 pemakaman Ibu dilakukan.”Maaf, maafkan anak durhakamu ini Bu, maaf!”hanya itu yang bias kulakukan. Tak ada yang menyalahkanku, sangat menyakitkan. Tak ada lagi yang menghiraukanku, mereka seperti menganggapku sudah mati.“Ya hukuman ini pantas untukku.” gumamku perlahan. “Tapi hati ini masih merasa bahwa Key-key nggak salah, Aku tidak salah.”hatiku mencoba mengukuhkan kembali diri ku. Hari- hari kulalui tanpa interaksi dengan keluargaku, tanpa berbicara dengan Ayah, terlebih lagi minta maaf.”Tak akan.”kukuhku.
Penyakit yang diderita ayah kambuh lagi, seminggu setelah kematian Ibu, ayah masuk rumah sakit. 3 hari kemudian beliau meninggal.” Terkutuk kau key, terkutuklah kau. Ini semua adalah kesalahanmu. Kau telah membunuh kedua orang tuamu. Yang paling kusesali adalah Aku belum sempat minta maaf padamu Yah. Selembar surat yang berisi 4 kalimat permintaan maaf, ditinggalkannya untukku. Isinya; Kepada anakku yang tersayang, maafkanlah keegoisan kami. Kami telah gagal menjadi orang tuamu. Maafkanlah Ibu dan Ayahmu ini. Hanya itu permintaan terakhir kami, Kamu tidak salah, terima kasih nak.
Yah, Bu Aku akan selalu memaafkanmu.
Maafin Keysha jugaYa…